From: Satrio Arismunandar <satrioarismunandar@yahoo.com>
To: ppiindia@yahoogroups.com; news Trans TV <news-transtv@yahoogroups.com>; kampus tiga <kampus-tiga@yahoogroups.com>; Forum Kompas <forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com>; aipi_politik@yahoogroups.com; ismes@yahoogroups.com; jurnalisme <jurnalisme@yahoogroups.com>; HMI Kahmi Pro Network <kahmi_pro_network@yahoogroups.com>; sastra pembebasan <sastra-pembebasan@yahoogroups.com>; technomedia <technomedia@yahoogroups.com>
Sent: Monday, 11 May, 2009 18:31:31
Subject: [ppiindia] Selamat Datang di Negeri Johnnie Walker (bandara Soekarno-Hatta)
Senin, 11/05/2009 17:44 WIB
Catatan dari Jakarta
Selamat Datang di Negeri Johnnie Walker
Eddi Santosa - detikNews
Den Haag-Jakarta - Bandara adalah salah satu penentu impresi terhadap sebuah negara. Di Stockholm kita disambut dengan Welcome to my hometown, Borg, Björn - Tennis Legend. Di Soekarno Hatta malah Johnnie Walker.
Pesan-pesan dari Johnnie Walker begitu dominan di koridor Terminal 2 kedatangan dari luar negeri, menjelang check point imigrasi, Bandara Internasional Soekarno - Hatta.
Seperti diketahui, Johnnie Walker adalah bukan salah satu bapak pendiri bangsa atau putera bangsa Indonesia yang telah banyak berjasa, melainkan merk whisky. Membaca pesan dari Oom Johnnie kesan dan interpretasi bisa sangat beragam. Entah apa yang menjadi pertimbangan manajemen Angkasa Pura.
Bandingkan misalnya dengan Bandara Arlanda, Stockholm. Begitu kita keluar dari perut pesawat dan masuk bandara, sambutan khas Swedia begitu menyedot perhatian, "Welcome to My Hometown, HM Carl XVI Gustaf - the King", "Welcome to My Hometown, Borg, Björn - Tennis Legend". Totalnya ada 100 personaliti kebanggaan Swedia, dari ABBA hingga sang Raja, menyambut kedatangan.
Bandara-bandara internasional lain juga menonjolkan pesan-pesan khas negeri setempat, sehingga pelancong langsung merasakan sambutan sangat membekas dan berkesan. Iklan beverages, apalagi beralkohol, hanya berada di lokasi outlet bersangkutan. Tidak berada di 'ruang publik', yang bisa dibaca mewakili visi dan kebijakan manajemen.
Di koridor publik Bandara Schiphol Amsterdam tak lepas dari tulip, klompen (sepatu kayu), dan keju, sebagaimana Bandara Charles de Gaulle Paris tak lepas dari landmark Eiffel dan identitas kebanggaan nasional Prancis lainnya.
Mengapa Bandara Soekarno Hatta justru didominasi pesan dari Johnnie Walker? Mana itu foto gagah Soekarno dan si bijak Hatta? Mana itu Rendra atau mungkin Rhoma Irama, hingga penari Bali Ni Pollok yang amat populer di kalangan pelancong Belanda dan Belgia?
Banyak sekali putera-puteri berprestasi bangsa, dari Aceh sampai Papua, dari bidang politik hingga musik, dari teknologi sampai seni, atau dari budaya hingga olahraga, yang bisa memberi kesan mendalam sekaligus mempromosikan dan menguatkan citra Indonesia. Nama-nama Ki Mantep Soedarsono dan Rudy Hartono, misalnya, cukup berbobot menjadi poster penyambut kedatangan penumpang.
Kedatangan saya cuma dua hari berselang dari Hari Kartini, namun tak satupun potret tokoh emansipasi wanita Indonesia yang dibangga-banggakan itu terpajang di Bandara Soekarno Hatta. Padahal jika itu dilakukan, dilengkapi pesan-pesannya yang legendaris, tentu akan meninggalkan kesan positif terhadap Indonesia bagi para pelancong asing.
Di Bandara Changi Singapura justru pada saat bersamaan mereka sedang gencar memajang poster-poster besar tentang Budaya Peranakan, salah satu akar budaya mereka. Negeri pulau itu hipermoderen, namun akar tradisional mereka tetap dibanggakan.
Bagi orang asing, keunikan lokal atau pernik-pernik khas setempat itu jauh lebih memikat daripada merk air api yang sudah menjadi teman biasa di negeri asal mereka.
Orang ribut bahwa Candi Borobudur tak lagi masuk 7 keajaiban dunia. Tetapi bahwa Borobudur kalah dari Johnnie Walker di serambi rumah sendiri semua diam saja.
(es/es)
[Non-text portions of this message have been removed]
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:
1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@yahoogroups.com
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@yahoogroups.com
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@yahoogroups.com
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
No comments:
Post a Comment